Nashoihul Ibad

Sahabat Ali bin Abi Thalib Karomallahu Wajhah pernah berkata “Nikmat terbesar ada 6; yaitu
1). Nikmat Islam,
2). Al quran, karena dibaca ketika sedih maupun senang akan tetap baik,
3). Nikmat menjadi umatnya nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam,
4). Nikmat dijaga dari hal yang tidak menyenangkan,
5). Nikmat tertutupnya aib,
6). Nikmat merasa cukup dari urusan dunia.”.

Nashoihul Ibad

Hendaklah kalian memegang teguh 5 hal:

  1. Beribadahlah kepada Allah semaksimal mungkin berdasarkan kebutuhan kita. Karena setiap hari ada kebutuhan maka ibadahnya jangan sampai kendur.
  2. Gapailah dunia sesuai kadar umur kalian. Umur umat nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam berkisar 60-70 tahun.
  3. Hendaklah mengira-ngirakan kekuatan kita ketika akan disiksa oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Orang yang meninggal dalam keadaan anti Al Quran maka kuburannya akan sangat sempit. Orang yang ditampakkan beratnya sakaratul maut maka orang tersebut tidak akan memikirkan orang yang sedang dicabut nyawanya itu(Imam Al Ghazalie).
  4. Mencari bekal amal di dunia sesuai dengan kadar tinggal kita di alam kubur. Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam berkata “Orang mu’min itu di dalam kuburnya seperti berada di taman yang warnanya hijau. Kuburannya tidak gelap, terang bagaikan bulan purnama. Kuburannya diluaskan.”.
  5. Ketahuilah Surga yang kita tempati sesuai dengan amal-amal yang kita lakukan.

Hebatnya Shalawat Nabi Versi Kitab Irsyadul Ibad

Dikisahkan bahwasanya dahulu ada seseorang yang telah melaksanakan ibadah haji dan dia ini memperbanyak shalawat kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam baik ketika di tempat istirahat maupun sedang melaksanakan amal-amal haji. Sampai-sampai seorang laki laki ini ditanya “Mengapa engkau tidak menyibukkan diri dengan doa yang berasal dari nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam ibadah haji?” Maka seseorang laki-laki tadi menyampaikan alasannya.

Kemudian laki-laki ini setelah selesai haji pergi untuk kembali ke rumah, tiba-tiba sesampai di kota Basroh orangtuanya meninggal dunia. Laki-laki ini pun membuka wajah orangtuanya dan terkaget karena wajahnya berubah menjadi seperti keledai. Laki-laki ini pun sedih yang sangat mendalam, di tengah kesedihannya itu akhirnya dia pun mengantuk dan tidur.

Di dalam tidurnya laki-laki ini mimpi bertemu Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam dan dia pun memegangi nabi dan bersumpah untuk meminta penjelasan dan penyelesaian. Kemudian nabi pun menceritakan bahwa bapaknya itu sewaktu hidupnya menikmati hasil riba dan melakukan riba.

“Hal ini akan berbahaya bagi dunia dan akhiratnya. Akan tetapi bapakmu itu selalu bersholawat kepadaku setiap malam ketika akan tidur sebanyak 100 kali. Di saat hari di mana amal umatku dilaporkan kedapaku maka malaikat yang ditugaskan Allah untuk melaporkan amalku ini menyampaikan keberadaan bapakmu. Saya memohon kepada Allah untuk menyelamatkan bapakmu dan akhirnya Allah pun menerima permohonan ini untuk bapakmu.”.

Kemudian laki-laki tadi terbangun dari tidurnya dan melihat wajah bapaknya sudah berubah seperti bulan purnama. Kemudian setelah anaknya ikut menguburkan orangtuanya itu terdengarlah suara tanpa bentuk rupa yang mengatakan “Sebab pertolongan yang melindungi orangtuamu itu adalah bacaan shalawat salam yang ditujukan kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.”. Saya bersumpah untuk tidak meninggalkan shalawat kepada nabi dalam keadaan apapun dan sedang di mana pun saya berada.

Review Buku

Judul : AQIDAH IMAM EMPAT
jumlah Halaman : 154
Penulis : Dr. Muhammad bin Abdurrahman al-Khumais
Penerjemah : Ali Mustafa Yaqub, MA
Distributor : DIREKTORAT BIDANG PENERBITAN DAN RISET ILMIAH DEPARTEMEN AGAMA, WAKAF, DAKWAH DAN BIMBINGAN ISLAM SAUDI ARABIA.

Segala puji bagi Allah, kepada-Nya kita memuji, meminta pertolongan, petunjuk, dan ampunan. Kita berlindung kepada-Nya dari kejahatan jiwa dan keburukan perbuatan kita. Siapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada seorang pun yang dapat memberinya petunjuk.
Saya bersaksi bahwa tidak ada tuhan(yang berhak disembah) selain Allah, Yang Maha Esa, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba Allah dan utusan-Nya.

BAHASAN MENGENAI TAUHID

AQIDAH IMAM ABU HANIFAH

Imam Abu Hanifah berkata: “Tidak pantas bagi seseorang untuk berdoa kepada Allah kecuali dengan asma’ Allah. Adapun doa yang diizinkan dan diperintahkan adalah keterangan yang terambil dari firman Allah:
(ولله الاسماءالحسنى فادعوه بهاوذرواالذين يلحدون في أسماءه سيجزون ماكانوايعملون)الاعراف:180
“Bagi Allah ada nama-nama yang bagus (al-asma’ al-husna), maka berdoalah kamu dengan menyebut asma’-asma’ itu, dan tinggalkanlah orang-orang yang ilhad(tidak percaya) kepada asma’-asma’ Allah. Mereka akan diberi balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (Al-A’raf: 180)”

AQIDAH IMAM MALIK BIN ANAS

Al-Harawi meriwayatkan dari Imam Syafi’i bahwa Imam Malik pernah ditanya tentang Ilmu Tauhid. Jawab beliau: “Sangat tidak mungkin bila ada orang menduga bahwa nabi صل لله عليه وسلم: “Saya diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka mengucapkan La ilaha illallah (tidak ada Tuhan selain Allah).”
Maka sesuatu yang dapat menyelamatkan harta dan nyawa(darah) maka hal itu adalah tauhid yang sebenarnya.

AQIDAH IMAM SYAFI’I

Imam al-Lalaka’i meriwayatkan dari ar-Rabi’ bin Sulaiman, katanya, Imam Syafi’i mengatakan: “Barangsiapa mengatakan bahwa al-Qur’an itu makhluk, maka dia telah menjadi kafir.”

AQIDAH IMAM AHMAD BIN HANBAL

Di dalam kitab Thabaqat al-Hanabilah, terdapat keterangan bahwa Imam Ahmad pernah ditanya tentang tawakkal. Jawab beliau: “Tawakkal itu adalah mengandalkan sepenuhnya kepada Allah dan tidak mengharapkan dari manusia.”

Catatan: Saya hanya mengambil salah satu keterangan dari masing-masing Imam Madzhab.